Tingkatkan Kemampuan Berbicara , UPT Pengembangan Bahasa UNISNU Gelar Workshop Public Speaking

Tingkatkan Kemampuan Berbicara , UPT Pengembangan Bahasa UNISNU Gelar Workshop Public Speaking

JEPARA  - UPT Pengembangan Bahasa UNISNU Jepara  menggelar workshop public speaking sebagai bagian dari meningkatkan personal branding pada diri seorang karyawan dan dosen. Workshop bertajuk "Speaking with Confidence (Know Yourself, Improve Your Skill and Let's Speak)" itu dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dosen dan karyawan dalam menjalankan tugas dan fungsinya memberikan pelayanan prima dalam dunia pekerjaan.

Workshop Public Speaking dilaksanakan di Ruang Seminar Pascasarjana pada Senin (22/8/2023) dengan menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidangnya yaitu Dwi Erlin Effendi, M.Pd seorang dosen, motivator, training dan public speaker.

Kepala UPT Pengembangan Bahasa UNISNU  Jepara Aprilia Riyana Putri, M.Pd membuka secara langsung kegiatan tersebut dan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemampuan berkomunikasi yang baik penting dimiliki oleh para dosen dan karyawan.

Aprilia menyebut selama ini banyak yang berpikir bahwa berbicara di depan publik adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Menurut April, public speaking yang baik perlu dilatih karena kata-kata dapat mengubah pikiran, perasaan, tindakan, hingga keputusan orang.

"Melalui pelatihan ini Bapak Ibu akan diajarkan bagaimana menjadi pembicara yang baik, berkomunikasi yang baik, ekspresi dan gerak tubuh yang sesuai, artikulasi yang jelas, serta suara yang meyakinkan sehingga akan menjadi pembicara yang baik. Namun demikian, Bapak Ibu juga perlu terus berlatih agar terbiasa berbicara di depan publik," ujar April.

Sementara itu, Dwi Erlin Effendi menyampaikan materi dengan gaya asyik dan interaktif. Erlin menyampaikan tentang apa itu public speaking, teknik public speaking, hingga tips menjadi pembicara yang baik.

Salah satu yang disampaikannya adalah seni berbicara di depan umum, yang meliputi seni penguasaan khalayak, seni penyampaikan pikirian, seni bahasa tubuh, seni percakapan, seni memengaruhi, seni penciptaan suasana, hingga seni penyertaan humor. Kunci berkomunikasi menurutnya ada pada bagaimana menciptakan suasana menjadi hangat, namun tetap terasa santai.

"Ada interaksi, jadi lebih santai. Perlu diingat juga Bapak Ibu, public speaking adalah seni berbicara di depan umum. Jadi public speaking adalah membiasakan yang betul dan membetulkan yang biasa, karena yang biasa belum tentu betul," jelas Erlin.

Pada sesi materi terakhir, ditutup dengan adanya simulasi public speaking dari Peserta yang dipandu oleh Dwi Erlin Effendi. Sesi terakhir diisi dengan belajar praktek mengenai bagaimana menjadi public speaker yang baik, bagaimana menggunakan kata, bagaimana mengunakan mimik wajah dan penggunaan intonasi suara dengan baik.

Komentar



Berita Sejenis